Berkomunikasi dan berinteraksi didalam kehidupan sehari-hari memanglah
sangat penting untuk menjalinnya suatu hubungan pertemanan, saudara dan
persahabatan. Dalam berkomunikasi, tentu kita harus bisa mengucapkan
kalimat dengan benar dan tepat, jangan sampai bertele-tele dan akhirnya
membuat lawan bicara kita menjadi kebingungan atau lainnya. Contohnya
seperti saya, ketika sedang berbicara dengan lawan bicara saya selalu
ragu atau kebingungan untuk mengungkapkan sebuah kalimat atau kata-kata
sebagai media pembahasan komunikasi. Sesekali saya menundukan kepala
disaat sedang berkomunikasi, tidak menatap mata lawan bicara saya,
Bertemu dengan seseorang yang dikenali tetapi saya tidak menyapa. Tapi,
menurut teman saya tindakan seperti itu cenderung akan merusak
proyektifitas keperibadian kita dengan kata lain seseorang mungkin saja
menganggap kita sebagai seseorang yang sombong, wah jangan sampai begitu
ya. Pada postingan kali ini saya akan memberikan sedikit pembelajaran
tentang cara berkomunikasi yang baik dan benar dengan seseorang menurut
versi saya, yah walaupn saya sendiri belum pandai dalam berbicara
ataupun berkomunikasi, mari menyimak dan belajar bersama....
1. Bertatapan dengan lawan bicara
Bertatapan dengan lawan bicara sangatlah penting tapi dalam arti bukan
pada kondisi dimana wajah kita berbicara dengan bertatapan wajah secara
dekat, melainkan bertatapan mata satu sama lain dengan lawan jenis.
Jangan sesekali menundukan kepala disaat sedang terjadinya komunikasi,
jangan berpaling wajah atau hal lainnya. Karena mungkin lawan bicara
kita akan menganggap apakah mulut dia bau, kita dianggap tidak
menghargainya dan sebagainya, sehingga menyebabkan sebuah konflik dihati
dan pikiran lawan bicara kita yang menghasilkan anggapan bahwa kita
"Sombong".
2. Memperhatikan lawan bicara
Nah terkadang Memperhatikan apa yang diungkapkan oleh lawan bicara kita
sangat penting dan menambah nilai plus untuk diri kita, karena lawan
bicara kita mungkin saja akan menganggap bahwa apa yang disampaikannya
itu bisa dihargai dan diterima dengan baik sehingga bisa membuatnya
senang. Tapi permasalahannya adalah ketika pembahasan itu garing atau
membosankan itulah yang menyebabkan kita sebagai pendengar sekaligus
orang yang memperhatikan akan bosan dan lebih memilih berbicara dengan
lawan jenis lain, otomatis itu akan menyebabkan konflik dihatinya dan
menghasilkan anggapan bahwa "kita tidak bisa menghargai seseorang",
lebih baik usahakan tetap mendengarkannya dan memilih topik pembicaraan
yang baik.
3. Rileks
Rileks dapat membuat cara berkomunikasi kita sedikit rapih dan beraturan
sehingga tidak menyebabkan lawan bicara menjadi kebingungan. Dengan
perlahan mengucapkan kalimat dapat membuat lawan bicara akan mengerti
dan memahami apa maksud dari ucapan kita. Tidak seperti saya, selalu
terburu-buru dalam mengucapkan sebuah kalimat dan entah mereka mengerti
atau tidak. Terutama kepada wanita, ini selalu menjadi topik pembahasan
antara saya dan teman saya ketika bertemu yang membicarakan bahwa jika
saya berbicara dengan lawan jenis entah kenapa saya tidak pernah bisa
Rileks dan bisa dibilang gugup.
4. Mengurangi perkataan kasar dengan lawan bicara
Dahulu kala ada seorang pepatah yang berkata "Ucapan adalah sebuah
bumerang untuk diri sendiri" entah pepatah itu pernah mengatakannya atau
tidak, heheh. Seberapa dekat kita dengan seseorang diharapkan agar
tidak terlalu sering menggunakan kata-kata kasar. Karena jika terlalu
sering, itu bagaikan pisau yang perlahan membuka kerangka perasaan yang
akhirnya menciptakan kebencian sekalipun itu sahabat sendiri.
Bagaimanapun juga, gunakanlah aturan-aturan berbahasa yang baik dan
sewajarnya.
5. Mengganti Topik Pembicaraan
Pasti bosen dong dengan pembahasan yang itu-itu aja, tidak menarik dan
akhirnya selesai komunikasi pada posisi dimana kita masih ingin
berkomunikasi dengan lawan bicara, saran saya sih buru-buru mengganti
topik pembahasan agar alur dari komunikasi itu lebih berwarna dan
mempunyai lebih lama waktu berbicara dengan lawan jenis itupun misalnya
jika kita rindu dengan seseorang yang sudah lama gak bertemu dan dua
tahun kemudian baru dipertemukan.
6. Jangan memotong pembicaraan lawan bicara
Salah satu prilaku yang tidak sopan salah satunya memotong pembicaraan
lawan bicara, tentu akan menimbulkan rasa kesal dan marah terlebih lagi
jika yang diungkapkannya itu hal yang sangat penting. Bukan lawan bicara
saja yang merasa kesal dan marah, kitapun akan merasakan hal yang sama
dengan sikap refleks paling tidak ingin menghajarnya dan timbullah
perselisihan.
Karena seseorang mempunyai keperibadian masing-masing mungkin ada
beberapa orang dengan cara berkomunikasinya yang berbeda, meskipun
begitu kita harus tetap bisa menghargainya. Semoga postingan tentang
"Cara Berkomunikasi Yang Baik Dan Benar Dengan Seseorang" dapat
bermanfaat untuk sahabat, Terimakasih
MACAM - MACAM KOMUNIKASI
1. KOMUNIKASI MENURUT CARA PENYAMPAIAN
Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama
lainnya karena manusia selain mahluk individu juga sekaligus mahluk sosial yang
memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua
orang dapat secara trampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali
berbagai cara penyampaian informasi. Kiranya tidak terlalu sulit untuk
mengenali cara-cara penyampaian informasi dalam komunikasi, karena pada
dasarnya kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan
menjadi :
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi Lisan adalah komunikasi yang terjadi secara
langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap
muka, Misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan sebagainya.
Komunikasi tersebut terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak,
misalnya komunikasi lewat telepon clan sebagainya.
b. Komunikasi Tertulis
Komunikasi Tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan
dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya
singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud
tertentu. Contoh- contoh komunikasi tertulis ini antara lain:
1. naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan
berita yang bersifat komplek.
2. blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan
berita dalam suatu daftar.
3. gambar clan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan
kata-kata atau kalimat.
4. spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan
informasi kepada banyak orang.
Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya
dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu
perlu juga resiko dari komunikasi tertulis tersebut, misalnya aman, mudah
dimengerti dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.
2. KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA
Di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya
interaksi dua belah pihak tersebut sebagai berikut :
l. Komunikasi Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan secara langsung tanpa
bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak
dibatasi oleh jarak.
2. Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak
ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.
3. KOMUNIKASI MENURUT PERILAKU
Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi
secara otomatis,sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang.
Menurut perilaku,komunikasi dapat dibedakan menjadi :
l. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi /
perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya,
misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.
2. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau
perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat
pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi
atau perusahaan,misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.
3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat
formal dan informal,yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas
pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi
anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun
perusahaan, dan sebagainya.
Maka dapat diketahui bahwa komunikasi formal, informal
dan nonformal saling berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan
jembatan antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat
memperlancar penyelesaian tugas resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi
informal kepada komunikasi formal.
4. KOMUNIKASI MENURUT MAKSUD KOMUNIKASI
Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui
bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka
maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator
tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Pidato
2. Ceramah
3. Memberi prasaran
4. Wawancara
5. Memberi perintah atau tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi
faktor penentu,demikian pula kemafipuan komunikator tersebutlah yang memegang
peranan keberhasilan proses komunikasinya.
Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk
meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari
dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang
dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa
struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistim
komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari
satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bias dipandang sebagai
struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana
komunikasi organisasi.
0 Comments:
Post a Comment